Posted on

Anak Desa Boleh Bermimpi dan Sukses -2-

Terimakasih tuhan telah memperkenalkan ku dengan Sandro. Sandro mengajakku untuk menjadi TKI di Jepang tanpa berpikir panjang aku langsung bilang akan menerima pekerjaan itu apa pun akan ku lakukan, aku ingin pergi dari jurang kemiskinan ini. Kakak perempuanku pulang ke kampung untuk menjaga ibu, sekarang aku yang pergi merantau untuk mengubah nasib ku. Sandro seorang TKI di Jepang yang bekerja di perusahaan perikanan di Jepang. Dia memiliki istri di kampung, istrinya di tinggal di sini dan dia pergi mencari rezeki di Jepang. 

“Jer kamu harus kuat dan semangat ya kerja di Jepang, orang jepang sangat pekerja keras, mereka tidak akan menyianyiakan waktu mereka, kamu harus bekerja keras” Sandro memberi peringatan kepada jeremi bahwa di Jepang sangat keras. 

“Tenang saja bang aku bukan orang yang mudah malas, dan patah semangat, aku akan bekerja keras seperti orang Jepang” jawab jeremi dengan nada yang sangat senang. 

Besok adalah hari dimana aku akan pergi ke Jepang, aku sangat gembira karena ini akan menjadi momen yang tidak bisa dilupakan karena ini pertama kalinya aku akan naik pesawat pertama kalinya seumur hidupku, meski aku terlihat gugup. 

Aku berangkat dari bandara Labuan Bajo ke bandara Jakarta lalu nanti langsung pergi ke Tokyo, di dalam pesawat aku sangat gugup, seperti jantungku mau copot. Aku tak berhenti berdoa karena aku sangat takut. Total perjalanan memakan waktu kurang lebih 5 jam, 1 jam kami transit di bali. Aku merasa takjub melihat bali yang begitu indah dan modern beda sekali dengan kampungku. Disini terlihat modern, lebih banyak turis asing yang datang untuk berlibur, mereka membawa selancar. 

Setelah selesai perjalan ke Bali kami melanjutkan perjalanan ke Jakarta, 2 jam perjalanan tibalah aku di Jakarta ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Jakarta. Saat pesawat akan mendarat aku melihat di kaca pesawat, banyak bangunan pencakar langit terlihat dari udara. Aku masih tidak percaya aku masih di Indonesia. Apa hanya kampung yang begitu tertinggal, aku merasa ada kesenjangan di satu negara. Kami beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Tokyo.

“Bang apa ini kita sedang berada di Indonesia? Aku tak percaya kita ini” tanya jeremi yang masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat, selama ini jeremi hanya melihat gunung, laut, hutan dan rumah tua. 

“Hahaha kita masih di Indonesia, kenapa bisa kau tak percaya? Hanya kampungmu saja yang tertinggal, kau akan lebih kaget lagi ketika melihat Tokyo” jawab Sandro dengan tertawa. 

Setelah mabuk di udara akhirnya mereka sampai di bandara Haneda Tokyo, jeremi yang mabuk udara tiba-tiba matanya terbelalak melihat keindahan lampu-lampu malam di Tokyo. Mereka melanjutkan perjalan menuju hotel tempat mereka menginap sebelum jeremi mulai bekerja. 

Di perjalan menuju hotel, jeremi tak berhenti melihat keluar jendela ia merasa sangat takjub dengan keindahan Tokyo, banyak gedung-gedung tinggi, lampu kota yang menakjubkan. Setibanya di hotel jeremi merasa terharu lagi dengan kasur hotel yang begitu empuk, aku akan tidurnya. Di Rumahku kami punya kasur yang keras terbuat dari kapuk yang kami bikin sendiri. 

Tak terasa waktu telah berlalu begitu singkat, sekarang waktunya untuk jeremi pergi bekerja di perusahaan industri perikanan terbesar di Jepang sebagai area pantai untuk melakukan pembudidayaan akuakultur. Jepang saat ini sangat membutuhkan banyak nelayan karena mereka kekurangan sumber daya manusia. Saat ini aku memilih untuk bekerja di area pantai saja, tetapi kadang aku juga pergi melaut untuk mencari ikan. Beberapa hari kerja di sini aku mendapat pelatihan terlebih dahulu.  Tidak hanya naik kapal, pergi ke laut dan menangkap ikan saja, tapi pekerja bidang ini juga harus peduli terhadap usaha-usaha ilmiah yang dilakukan untuk menanggulangi pengurangan populasi ikan. Jadi kita benar-benar harus ikut pelatihan terlebih dahulu. 

Selama ikutan dalam pelatihan ini aku bertemu banyak teman-teman dari berbagai negara, tapi memang kebanyakan dari Vietnam, Indonesia dan Malaysia. Industri perikanan di Jepang memang sudah sangat canggih. Untuk bisa bekerja di bidang perikanan di Jepang kita bukan hanya tahu cara untuk melaut tetapi kemampuan mengenai laut, pelayaran dan hewan laut adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh industri ini. Keselamatan juga merupakan hal yang diprioritaskan karena bekerja di laut lepas sangatlah berbahaya.

 

 

Episode 1 <—-> Episode 3