Posted on

Country Boy Who Dreams For a Success -3-

Tak terasa sudah 1 bulan di Jepang, kisah ku di jepang sangat tidak membosankan awalnya aku takut bahwa orang Jepang akan menyudutkan kepada pekerja asing, ternyata mereka sangat baik dan sopan. Perilaku orang Jepang sangat baik dicontoh mereka sangat teliti, sopan, tepat waktu, dan tidak suka mencampuri urusan orang lain. Ya memang pasti ada sisi buruknya mereka tapi aku tidak akan mengatakan sisi buruk mereka karena masih bisa ditutupi dengan kebaikan mereka. 

Karena aku bekerja di bagian perikanan aku sering mengunjungi Pasar Tsukiji. Pasar Tsukiji yang banyak dikenal secara internasional dibandingkan dengan pasar ikan lainnya di Jepang. Di pasar ini kita dapat menemukan berbagai macam ikan, aku berjalan menyusuri pasar tersebut sambil melihat-lihat sekitaran pasar. Saat aku mengelilingi pasar aku melihat ada seorang wanita berambut coklat, berkulit putih pucat memakai kacamata bening bulat sedang membersihkan ikan, sepanjang mata memandang hanya dia yang terlihat muda. 

Aku datang menghampiri wanita itu, dia menjual teripang segar. Aku bertanya kepadanya dengan Bahasa jepang “Permisi aku ingin membeli sashimi teripang segar”. Lalu wanita tersebut menyajikan sashimi teripang segar itu untuk ku. aku tak berhenti melihat ke wajah gadis tersebut, dia menatap gadis itu dengan perasaan. 

Tak menunggu lama pesanan ku datang, teripang segar dari gadis itu. Aku sangat terpukau dengan rasa teripang yang begitu lezat, teripang di kampung ku juga banyak tapi kami tak pernah makan teripang, karena harganya sangat mahal lebih baik kami menjual teripang itu mendapatkan uang. Ini pertama kalinya aku mencoba teripang, kenyal dan lembut aku, suatu saat aku akan mengajak ibu makan teripang. 

Aku melihat gadis tersebut sedang sibuk membersihkan teripang, aku terkesan melihatnya karena tangannya bergerak sangat cekatan dalam bekerja membersihkan teripang dan melayani pembeli. Ingin sekali berkenalan dengan nya namun aku malu, dan seperti nya dia sedang sibuk, mungkin nanti aku bisa bertemu dengan nya lagi. 

Sandro sudah bertahun-tahun lamanya kerja di Jepang, Sandro memiliki istri di kampung yang setia menunggunya di kampung dan memiliki satu orang anak laki-laki. Selama mereka menikah Sandro baru 2 kali pulang ke kampung selama 15 tahun di Jepang, meski Sandro jarang pulang mereka tetap setia dan tidak pernah bertengkar. Yohana istri Sandro tidak ingin tinggal di Jepang karena dia ingin menjaga ibunya di sini, ibu yohana sudah tua dan tidak mungkin tinggal sendirian tanpa ada orang lain yang melihatnya. 

Yohana membuka warung kecil-kecilan di depan rumahnya, untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, meski Sandro setiap bulan mengirim uang tapi mereka tidak mau hanya bergantung kepada Sandro saja. Membuka warung menjual makan ringan keuntungan yang di dapat juga tidak besar, sangat pas-pasan namun daripada tidak dapat menghasilkan uang sama sekali itu akan lebih baik. 

Sandro meninggalkan anak dan istrinya untuk mencari uang di Jepang, karena dia melihat tidak ada terlihat masa depan di kampungnya, tapi dia ingin mengubah kampung itu meski sulit, dia ingin kampunnya seperti Jepang. Setelah perang dunia kedua Jepang juga mengalami hal yang sulit, namun mereka bisa bangkit dengan kedisiplinan mereka. Aku ingin mengajarkan itu ke warga kampung agar kami bisa bangkit dari kemiskinan. 

Sandro sudah sangat dipercaya sama bos besar mereka, bos Sandro sangat senang dengan orang Indonesia karena orang Indonesia tidak pernah mengeluh, jujur dan bertanggung jawab. Aku berpikir kami TKI yang kerja disini memang tidak neko-neko karena kami sadar kami hanya butuh uang. 

Sebenarnya pekerja Indonesia yang di Jepang sangat gigih, mungkin kalau di Indonesia mereka tidak ada wadah saja untuk berkembang dan mereka lebih memilih sukses di negara orang. Bisa kita lihat dengan banyak orang Indonesia yang sukses di luar negeri, jika semua orang Indonesia berpikiran maju seperti ini mungkin negara kita dengan cepat akan menjadi negara maju. 

Hari ini Jeremi pulang dari melaut, sudah 2 minggu dia berada di lautan lepas, karena memang itu tuntutan pekerjaannya. Setiap pulang dari laut sekarang Jeremi selalu mampir ke pasar Tsukiji untuk melihat gadis penjual teripang tersebut, belakangan ini ia  hanya memberanikan diri untuk memperhatikan dari kejauhan saja, hingga akhirnya Jeremi memutuskan untuk menyapa dan berkenalan berkenalan gadis itu. Dengan sedikit keraguan Jeremi menyapa “Hai?”..

 

Episode 2<———>Episode 4